Kabar gembira untuk pariwisata Indonesia! Dua desa wisata di Tanah Air berhasil menorehkan prestasi membanggakan di kancah dunia. Desa Wisata Jatiluwih di Bali dan Desa Wisata Wukirsari di Yogyakarta dinobatkan sebagai Desa Wisata Terbaik Dunia 2024 oleh Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO).
Penghargaan ini tentu saja menjadi bukti nyata bahwa keindahan alam dan kekayaan budaya Indonesia mampu memikat dunia. Yuk, kita kenali lebih dekat dua desa wisata kebanggaan Indonesia ini!
1. Desa Wisata Jatiluwih, Bali: Pesona Sawah Terasering Warisan Budaya Dunia
Terletak di Kabupaten Tabanan, Bali, Desa Wisata Jatiluwih menyuguhkan pemandangan sawah terasering yang spektakuler. Hamparan sawah yang berundak-undak menciptakan pemandangan hijau yang menyejukkan mata dan menenangkan jiwa. Tak heran jika Jatiluwih ditetapkan sebagai salah satu Situs Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO.
Keunikan Jatiluwih:
- Subak: Sistem irigasi tradisional Bali yang telah berusia ratusan tahun dan menjadi kunci keberhasilan pertanian di Jatiluwih.
- Trekking: Nikmati keindahan alam Jatiluwih dengan berjalan kaki melalui jalur trekking yang menantang namun menyegarkan.
- Air Terjun Yeh Ho: Segarkan diri dengan mandi di air terjun yang asri dan sejuk.
- Kuliner tradisional: Cicipi kele zatan masakan Bali di warung-warung lokal dengan suasana pedesaan yang asri.
- Penginapan berkonsep ekowisata: Rasakan pengalaman menginap yang unik dan ramah lingkungan di penginapan-penginapan ekowisata di Jatiluwih.
2. Desa Wisata Wukirsari, Yogyakarta: Menyelami Kearifan Lokal yang Autentik
Beralih ke Yogyakarta, Desa Wisata Wukirsari di Kabupaten Bantul menawarkan pengalaman wisata yang berbeda. Desa ini terkenal dengan kearifan lokal dan budaya Jawa yang kental. Anda dapat belajar membatik, membuat wayang kulit, atau menyaksikan pertunjukan kesenian tradisional.
Keunikan Wukirsari:
- Homestay: Tinggal bersama warga lokal di rumah-rumah tradisional (homestay) dan merasakan kehangatan keramahan masyarakat Jawa.
- Workshop kerajinan: Ikuti workshop membatik, membuat wayang kulit, atau kerajinan perak dan bawa pulang karya seni Anda sendiri.
- Wisata sejarah dan budaya: Kunjungi situs-situs bersejarah seperti Makam Raja-raja Imogiri dan Candi Abang.
- Pertunjukan kesenian tradisional: Saksikan pertunjukan wayang kulit, gamelan, atau tari tradisional Jawa.
- Kuliner khas: Nikmati hidangan khas Yogyakarta seperti gudeg, bakpia, dan wedang ronde.
Faktor Pendukung Keberhasilan
Keberhasilan Jatiluwih dan Wukirsari meraih penghargaan Desa Wisata Terbaik Dunia 2024 tidak lepas dari beberapa faktor pendukung, di antaranya:
- Keindahan alam dan keunikan budaya: Kedua desa ini memiliki keindahan alam yang menakjubkan dan keunikan budaya yang autentik, yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.
- Keterlibatan masyarakat: Masyarakat kedua desa ini aktif terlibat dalam pengembangan pariwisata, mulai dari menyediakan homestay, mengelola destinasi wisata, hingga melestarikan budaya lokal.
- Penerapan prinsip pariwisata berkelanjutan: Kedua desa ini mengutamakan kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan pariwisata.
- Dukungan pemerintah: Pemerintah Indonesia aktif mempromosikan desa wisata dan memberikan dukungan kepada masyarakat dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Manfaat Penghargaan bagi Indonesia
Penghargaan ini memberikan banyak manfaat bagi Indonesia, antara lain:
- Meningkatkan citra pariwisata Indonesia di mata dunia.
- Menarik lebih banyak wisatawan mancanegara ke Indonesia.
- Meningkatkan perekonomian masyarakat di desa wisata.
- Mendorong pelestarian alam dan budaya.
- Menginspirasi desa-desa lain di Indonesia untuk mengembangkan potensi wisata.
Yuk, Berwisata ke Desa Wisata Terbaik di Dunia!
Jatiluwih dan Wukirsari adalah dua contoh desa wisata di Indonesia yang berhasil mengolah potensi alam dan budaya menjadi destinasi wisata yang mendunia. Kunjungi kedua desa ini dan rasakan sendiri keindahan alam, keunikan budaya, dan keramahan masyarakatnya.
Dengan berwisata ke desa wisata, Anda tidak hanya mendapatkan pengalaman liburan yang menyenangkan, tetapi juga berkontribusi dalam pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat lokal.